" Three words I can sum up everything I've learned about life: it goes on. " Robert Frost

Tuesday, April 8, 2014

Satu Hak Suara, Satu Langkah Lima Tahun Mendatang

Gue bukan pemerhati apalagi pengamat politik. Gue hanya orang yang senang membaca dan melihat keadaan sekitar..

Bulan ini satu langkah dari rangkaian demokrasi yang kita pilih dulu sebagai jalan menyelamatkan apa yang bangsa ini punya akan dilaksanakan. Iya, pemilu legislatif berlangsung besok, 9 April 2014. Kita akan berduyun-duyun menyambangi TPS terdekat.

Sesederhana mencoblos memang. Instan, lihat saja yang perlu kita lakukan hanya datang ke TPS, masuk ke bilik suara, lalu pilih-pilih kandidat yang wajah dan namanya terpampang jelas, coblos beberapa kertas yang tersedia, keluar bilik suara, masukan kertas suara ke kotak suara, celupin tangan ke tinta tersedia sebagai bukti sah kita sudah memilih dan voila, satu suara demokrasi diterima.

Pemilu Legislatif, 9 April 2014

Lalu, salahkah kalau mendadak gue berpikir cara instan itu juga acapkali menghadirkan nama-nama instan yang kemudian kita beri tanggung jawab dan kepercayaan untuk memimpin bangsa ini, memimpin kita, menyerahkan asa kita yang menggantung di pundaknya.

Iya kalau diantara ratusan nama dan wajah itu ada sanak saudara atau kenalan kita yang mencalonkan, mungkin hati ini akan mudah memberikan pilihan. Atau paling tidak sudah ada orang yang kita idolakan. Lah, kalau yang kita temui nama dan wajah asing berturut-turut memusingkan mata dan otak, bukan lantas yang ada jadi asal pilih atau ya paling tidak mana yang kelihatan muka artis kita coblos saja.

Seapatis itukah kita menggantungkan harapan kita akan Indonesia yang lebih baik pada keasal-asalan kita sendiri?

Jujur, hingga hari ini gue pun belom mampu menentukan pilihan. Terlampau banyak nama untuk menentukan seperti apa 5 tahun ke depan bangsa ini.

Tapi hingga detik ini belum ada keinginan untuk golput. Pemilu ini pesta rakyat, jadi otomatis pesta gue. Gue gak mau suara gue digunakan oleh orang lain. Paling tidak, itu pilihan gue, hidup gue 5 tahun mendatang dipimpin oleh siapa, nggak akan gue biarkan hangus atau terbuang sia-sia.

Banyak cara untuk mempertimbangkan, banyak cara untuk berpartisipasi, banyak cara jika mau. Hanya saja sadarilah, asa akan selalu lebih indah dari kenyataan. Jika pilihan mu mengecewakan dan tak layak di kemudian hari, paling tidak yakinilah, kamu salah satu yang memilih dia. Semua pilihan di hidup ini punya risiko. Tapi yakinilah juga, kalau tidak sekarang, tidak bertindak, kita tidak pernah akan tau seperti apa hasilnya. Ikut mencoba kan tidak ada salahnya.

Coba baca kompas yang tiap hari mencoba menyuguhi kita dengan informasi pemilu lewat Indonesia Satu, atau buka Orang Baik atau pasti banyak aplikasi dan website serta media lain yang membantu (sekali lagi gue kurang memperhatikan detail, itu hanya sebagian yang gue tau). Intinya, semakin banyak informasi semakin baik pilihan yang kita punya.

Waktu kita kurang dari 24 jam lagi untuk menyerahkan hak kita dalam bentuk suara demi Indonesia 5 tahun mendatang..

Mau bagian senang-senangnya? Starbucks dan Aksara Indonesia memberikan reward untuk sedikit usaha kita bagi Pemilu 2014 yang lebih baik.. Jadi, ya kalau bisa jangan golput yah :)

Aksara Peduli Pemilu 2014

Starbucks Peduli Pemilu 2014

No comments:

Post a Comment