" Three words I can sum up everything I've learned about life: it goes on. " Robert Frost

Monday, August 22, 2011

Kesadaran memberi makna

Cerita yg bakal gue mulai ini karena terinspirasi dari apa yg gue baca dari blog temen gue Aisya Putrianti. Apa yg dia mulai di cerita nya yg berjudul 'First Love Never Dies' buat gue menyadari satu hal yg amat sangat gue yakini sedang gue alami dan rasakan saat ini.

Semua ini mengenai hubungan yg berakhir begitu saja yg sayangnya bukan karena gue yg ingin mengakhirinya, tapi selalu keadaan yg memojokkan gue hingga harus berhadapan dengan perpisahan. Tapi bukannya hidup mengajarkan kita untuk bertemu dan berpisah dengan orang lain? Iya, itu yg hidup ajarkan bagi gue. Bukan yg pertama kalinya gue merasa kehilangan,tapi paling gak untuk kali ini gue ingin sedikit berbagi satu kehilangan yg buat gue cukup membuat ada bagian kosong yg tertinggal dengan kehilangan ini.

Ya lagi lagi Aisya Putrianti mengingatkan gue akan satu hal bahwa hubungan cinta dan persahabatan ga pernah sejalan, gue merasakan itu ketika hubungan yg gue jalani bukan dalam waktu yg singkat, (5tahun kurang 2minggu itu panjang kan?) Itu memberikan perasaan yg mungkin salah diterjemahkan atau apa lah, gue sendiri ga bisa menjabarkan perasaan ini, semua salah dan campur aduk itu yg gue tau. Tapi setelah itu persahabatan gue masih amat rekat, paling ga ya sampai sekarang ini. Gue menjalin hubungan baik, menjadikannya orang no 1 untuk tetap berkeluh kesah dan berbagi. Tidak ada yg berubah, ya sama seperti beberapa waktu terakhir. Intinya yg gue pelajari, ketika lo memutuskan bersahabat baik dengan pacar lo, yakin lah bahwa lo menemukan batas yg pas untuk itu, atau jika tidak, siapkan hati lo untuk sesuatu yg terkadang ga pengen lo denger. Gue salah, memutuskan untuk bersahabat tanpa menentukan batas dan tanpa mempersiapkan akibatnya.

Hal lain yg gue pelajari yg membuat gue merasa kuat, lagi lagi karena tulisan Aisya Putrianti yg gue baca tengah malam ini. Bahwa mungkin hal yg amat sangat gue inginkan kembali hanyalah perasaan sementara, dimana nantinya jika gue telah memilikinya kembali rasa itu tidak akan pernah sama lagi. Sekarang ya gue amat sangat berkeinginan untuk kembali membangun sebuah cerita baru yg gue harap akan lebih baik nantinya. Tapi gue jg gak begitu yakin apa itu yg bener-bener gue inginkan untuk kedepannya. Apa iya dgn kembalinya hubungan itu gue dan dia akan merasa lebih baik? Apa iya tetap bersama adalah keputusan paling tepat saat ini? Entahlah gue memutuskan untuk menjalaninya tanpa berfikir terlalu banyak.

Intinya, dari apa yg gue rasa skrg, gue merasa beruntung tetap dapat menjalin sesuatu yg baik, tetep dapat menjadi sahabatnya (paling ga sampai saat ini). Hingga nanti mungkin persahabatan ini pun akan menemukan akhirnya (semoga tidak akan terjadi). Gue cuma berharap sesuatu ini akan berjalan seperti ini adanya, tak menyakiti tak juga memberi harap. Gue hanya ingin melaluinya dengan baik,menjadi orang yg sama bersamanya tetapi dgn hubungan yg berbeda. Belum, melupakan adalah sesuatu yg belum mampu ku lakukan (cerita sebegitu panjang tidak mungkin terlupakan hanya dalam hitungan minggu bukan?) Aku hanya bersyukur atas detik ini yg ku miliki bersamanya sebagai sahabat :)

Atas nama kebahagiaan ..

Cerita ini terbesit dipikiran ketika pertandingan Indonesia vs Palestina usai. Sebelom mulai cerita Indonesia menang 4-1 atas Palestina. Suatu kebanggan lain menyelimuti perasaan sebagai salah satu anak bangsa yg melihat Tim Garuda kembali terbang tinggi.

Ok, cerita ini berdasarkan pengalaman dan ketertarikan gue akan sesuatu yg bernama sepak bola. Dan karena gw tumbuh dewasa di masa kini, dimana futsal menjadi pilihan diatas bermain sepak bola. Singkat cerita, pengalaman paling tak terlupakan dari semua kebahagiaan yg gue dapet dari lapangan sepak bola / futsal adalah ketika mendapat kesempatan menjadi 1 dari 15org yg terpilih mewakili tim futsal putri FEUI di ajang olimpiade UI 2010. Itu sesuatu yg berarti bagi gue, karena gue bukan pemain futsal serius atau yg memiliki bakat lebih, hanya melakukannya berdasarkan kesenangan saja.

Itu sedikit prolog.. Gue memilih menjadi pemain belakang, lucu ya, bukan menjadi pencetak gol atau pemain depan yg lebih dapat sorotan. Kenapa gue milih pemain belakang? Karena buat gue, pemain belakang itu butuh ketenangan lebih, dia tembok terakhir yg akan ditemui tim lawan sebelom bertemu dgn kiper. Pemain belakang harus setenang batu karang, dan bersedia tinggal di barisan paling belakang walaupun yg lain sdg berada dibarisan paling depan. Buat gue itu hal tersexy yg gue liat di lapangan bola selama 2x45 menit. Bukan untuk mengecilkan peran pemain dari lini lain, tapi ya lagi lagi dan lagi ini pendapat pribadi. FYI, dulu gue milih no.6 sebagai no. Punggung :) dan idola gue Nesta :) ga salah dong dgn no 6

Pembelajaran yg gue ambil dari pelatih gue dulu di FEUI, bang hendrik, dia selalu bilang ' apapun yg terjadi lo harus inget untuk tetep fokus ke satu orang, itu tugas setiap pemain, ga perlu ngejaga banyak orang yg berujung sama lo yg ga fokus dan kita kebobolan, tapi cukup fokus ke satu orang dan dia jadi tanggung jawab lo. Jgn pernah jg tinggalin gawang kosong. Itu tugas lo ' itu ga cuma gue terapin dalam permainan sepak bola atau futsal yg gue ikutin. Tapi gue terapin juga untuk mencapai target atau impian yg ingin gue raih dalam kehidupan gue.

Futsal ngajarin banyak buat gue. Misalnya yg tadi itu ' jangan pernah mengejar terlalu banyak mimpi sehingga lo ga bisa fokus untuk sekedar ngewujudin salah satu darinya' . ' Apapun yg terjadi sama lo atau orang-orang disekitar lo jgn pernah ninggalin masalah atau sesuatu dibelakang, karena hasilnya ga pernah lebih baik jika lo tetep tinggal dan ngeberesin semuanya walaupun ga semua bakal berakhir dgn baik '. ' Semua tentang percaya sama kemampuan sendiri dan saling bahu membahu sesama, gak bakal ada keberhasilan dgn sikap yg individual dan tidak memikirkan orang lain'. ' Melakukan sesuatu yg disenangi dengan sepenuh hati akan memembawa kesuksesan menjadi lebih dekat dan nyata, cintai apa yg kau lakukan dan nikmatilah'.Banyak,masih sgt banyak yg gue pelajarin. Tapi cukup segini dulu, di lain waktu akan gue bahas lagi.

Buat gue (lagi) futsal adalah salah satu cara menyenangkan yang mengajarkan gue betapa hidup ini punya banyak makna dan makna itu bisa gue rasain dimana aja se simple gue senang dan menikmati waktu-waktu gue diantara teman se-Tim yang hebat, lapangan futsal dan pertandingannya.

Begini awal dan akhirnya

Apakah mudah melupakan sesuatu dan menutup lembaran cerita tersebut ?

Bagi gue pribadi yg lagi-lagi ini pendapat pribadi..
Ga gampang buat memutuskan untuk menutup dan menyudahi satu cerita dalam hidup kita. Apalagi kalau ternyata cerita itu memberikan banyak pelajaran yg tidak semudah itu untuk sekedar ditinggalkan. Cerita yg tidak dibangun hanya dalam hitungan menit atau jam. Cerita yg tidak hanya dalam hitungan minggu atau bulan. Setiap detik yg dilalui akan memberikan cerita yg berbeda yg akan sulit untuk ditinggalkan.

Liat aja pengarang cerita atau novel yg membutuhkan waktu bulanan hingga tahunan untuk membangun cerita yg menarik pembaca untuk terus menunggu akhirnya. Lalu hingga ia memutuskan cerita seri tersebut harus memiliki satu ujung atau akhir. Sang penulis pun membutuhkan waktu tahunan lamanya untuk membangun akhir yg baik dan pantas dikenang. Hingga hari perpisahan itu pun tiba dan sang penulis merasakan adanya keterkaitan yg tidak biasa antara ia dan bukunya,hingga tak pelak air mata pun mengiringi usainya cerita yg telah lama dibangunnya itu.

Bagi gue, itu jg yg akan dialami oleh seseorang yg telah lama membangun kisahnya bersama seseroang, pasti dibutuhkan waktu tidak hanya minggu atau bulan untuk berhenti melihat dan mengingat kisahnya yg panjang lalu memutuskan untuk memulai yg baru. Tentunya ini pengecualian bagi siapa yg tidak menggunakan hati dan logika nya untuk membangun cerita yg indah itu. Jika hal itu yg terjadi,mgkn cerita akhirnya akan berbeda. Tapi bagi siapa saja yg terkait dgn cerita yg dibangunnya, tak mudah mengucapkan selamat tinggal dan melangkah menuju sesuatu yg baru.

Tapi tidakkah semua cerita memiliki akhir? Tidakkah setiap pertemuan memang akan dijemput akhirnya? Bukankah jika kita berani untuk memulai kita siap untuk menyudahinya? Iya kan? Itu yg hidup ajarkan pada kita bukan?

That's how we life :)

Thursday, August 18, 2011

KEHILANGAN..

Pernah percaya kehilangan akan membuat sesuatu yang menakutkan menjadi sesuatu yang mampu terlewati tanpa kita sadari?

Kehilangan benda akan lebih mudah terlewati daripada kehilangan seseorang yang penting dalam hidup, ya bukan? paling ga ini iya menurut gue.

Gue mungkin bukan tipe orang yang mampu nunjukkin apa yang gue rasa secara blak-blakan ke orang lain, ya apa lagi didepan orangnya langsung. Buat gue, dia tau apa yang gue rasa ke dia dengan apa yang gue lakukan untuknya. bukannya action show more than words, ya ga? buat gue yg ini pun iya lagiii..

Jadi, dengan apa yang gue percayai ini, gue menjadi orang yang biasa aja buat orang yang gue sayang. gak dirumah sama keluarga, gak dikampus atau disekolah dulu sama temen-temen, maupuan sama pacar yang mungkin lebih pantas dihargai sebagai saudara yang beda ibu dan bapak. gue menyayangi mereka mungkin lebih dari yang mereka tau.. tapi buat gue apa yang gue lakukan buat mereka termasuk apa yang gue korbankan buat mereka (tidak dalam arti gue membutuhkan balasan,ini cuma sedikit gambaran) adalah bukti nyata betapa gue menyayangi mereka..

Back to the topic,
siapa sih yg gak pernah kehilangan sahabat terbaiknya ? (ok,mungkin ada,tapi gue termasuk yang merasakan kehilangan itu) atau siapa yg gak pernah putus sama pacarnya yg buat dia there's no one better ?

gue kehilangan.. ya sama mungkin dengan beberapa orang lainnya.. gue panik,takut,sedih semua perasaan yang menurut gue gak akan ada padanan katanya, karena gak segampang itu mencari padanan kata kehilangan seperti yang gue rasakan..

Awalnya hidup gue seperti berputar lebih pelan dari biasanya. banyak hal yang gue lewatkan karena perasaan yang terlarut ituu.. hingga gue berhenti di satu titik dan menyadari satu hal..

My life won't get better with cry.. If not me and myself, there's no one will help me through all this.. Then, I wake up and realize ..

" Ada saat dimana kau harus memperjuangkan sesuatu, tapi ada saatnya kau harus sadar bahwa selalu ada saat untuk melepaskan ”

Tidak ada yang abadi didunia ini..

" Perjumpaan akan membawa pada suatu perpisahan.. Perpisahan akan membuat sesuatu awal pertemuan yang baru " That's life.. no doubt with that ! Klise, tapi itu yang terjadi pada semua dari kitaa..

So..

Tataplah hari esok dengan lebih baik, tapi saat ini lah yang pantas kau jalani dengan sempurna.. karena tidak ada kata berbalik dan "seandainya dulu.."