" Three words I can sum up everything I've learned about life: it goes on. " Robert Frost

Tuesday, September 25, 2012

Biar Saja..

Jalan kita tidak pernah terlihat mudah dan tidak pernah terlihat mulus. Meski tidak ku sangkal bahwa kita belum pernah mencoba melangkah beriringan secara nyata. Mungkin bagi mu apa yang terpampang jelas sudah lah nyata yang ada. Tapi kau lupa, ada sesuatu yang kasat mata, tidak terjamah, tidak tercecap, tidak juga tergambar jelas, ada saat kau hanya perlu menutup rapat mata ini, mendengar bisik yang tak terdengar lantang tapi berbunyi, melihat wujud yang tak menonjol tapi ada, merasa detak yang tak tersentuh tapi terasa. Mungkin disana kau akan paham, bahwa hati ini hidup atas kebersamaan yang terus kita kayuh. Lalu kau bertanya mungkin mengapa aku tak mempertontonkan semuanya dengan jelas, agar kau tak perlu menebak. Mungkin kau lupa tidak bersama saja sudah sulit bagi kita, apalagi berteriak lantang meminta lebih untuk eksistensi dan legalisasi kebersamaan kita yang egois ini. Atau jangan juga lupa satu hal ini, mungkin aku terlalu takut pada kenyataan yang bisa saja mencampakkan hati ini, mengoyaknya lalu melemparkannya jauh hingga ia tak lagi sempat menjadi keping namun serpih. Aku belum siap, jadi biarkan aku menikmati kesemuan iringan langkah kita. Hingga nanti semua menjadi guratan jelas yang kasar membawaku pada indahnya kayuhan kebersamaan kita. Atau biarkan ini menjadi rasa yang sempat membuncah dan berhenti beriak seiring bosannya ia pada rutinitas tanpa ujung. Biar lah..

Wednesday, September 19, 2012

Lalu Kembali Pada Satu Pertanyaan

Lalu gue sampe pada satu pertanyaan, apa sebenernya yang dicari seseorang dari mengingat kembali kenangan ? 

Kenangan jelas sesuatu yang udah lewat, udah kejadian, nggak mungkin bisa diulang segimana juga kita minta dan berdoa, berusaha sekuat tenaga bahkan sampe mikirin itu terus setiap detiknya. Namanya waktu nggak ada yang bisa diulang, setiap detik terus berputar, kalau tadi udah belok ke kanan, ya bisa sih belok ke kanan lagi tapi nggak bakal dapet cerita yang sama, isi yang sama kalau aja belok ke kanannya 2detik yang lalu, iya nggak?

Mau terus-terusan mikirin apa yang udah lewat? Ya nggak ada yang ngelarang, nggak ada juga yang salah. Cuma nggak sayang apa, kalau terus-terusan mikirin apa yang udah lewat, apa nggak makin banyak kejadian yang kelewatan gitu aja?

Misalnya nih, tadi pengen belok ke kanan, tapi ternyata ini udah jalan searah, sementara kita cuma punya waktu dikit buat segera nyampe di satu tujuan, nah sepanjang jalan (jalan pas kita belok ke kiri tadi bukan ke kanan) kita cuma mikirin betapa nyeselnya kita nggak bisa belok kanan lagi, kita ngebayangin kalau kita uda ngelewatin toko roti langganan, lampu lalu lintas yang lebih dikit dan jalanan yang lebih sepi. Sampe nih, kita lupa kalau di belokan kiri yang kita ambil itu ada toko roti baru dengan dekorasi menarik yang sebenernya udah pengen kita datengin, lupa kalau dengan lebih banyak lampu lalu lintas yang ada kita bisa ngecek hp sebentar kali aja ada sms/bbm yg penting, dengan jalanan yang lebih rame, kita jadi lebih hati-hati dan nggak asal tancap gas. iya nggak?

Ada banyak kejadian yang kita lewatin saat kita cuma kepikiran sama apa yang udah nggak bisa kita ubah lagi. Ya mungkin kejadian yang sekarang lagi kejadian, nggak bisa ngegantiin perasaan kita waktu dulu, tapi perasaan kan nggak bisa diukur dengan angka 100 kaya nilai di kampus, jadi seneng banget, bahagia bangetnya kita bisa aja berubah tergantung sejauh mana kita mau ngebuka hati dan nerima apa yang ada. Bukan dengan terus-terusan ngebandingin sama apa yang dulu pernah ada. 

Bukannya dikejer kenangan itu nggak enak? Tapi jelas bukan perkara mudah. Nulis ini jelas lebih gampang dari ngejalaninnya. Tenang, gue mungkin terlihat sok bijak disini, tapi percaya deh, gue nggak bakal bisa nulis ini kalau dulu gue yang nggak pernah dikejer-kejer kenangan. Tapi namanya manusia, kita punya akal, kita bisa dan bakal selalu bisa belajar dari apa yang pernah kita lalui. Bisa dong sekali-sekali, akal dan pikiran ngendaliin hati? :D

Siap Berbagi, Siap Resikonya

Ini bukan soal apa dan siapa yang harus paling tau, paling uptodate atau paling ngeh sama semua yang terjadi di sekitarnya dia. Ini semua kedorong dari semakin luasnya jaringan dan koneksi yang kadang bisa ngebuat kita atau seseorang masuk jauh ke dalam ranah pribadi seseorang. Bukan, bukan sepenuhnya karena kita selalu pengen tau tapi ini juga karena kita diberi keleluasaan untuk itu. 

Liat aja, berapa banyak yang setiap harinya kita bagi di twitter, fb, path, instagram atau apapun itu. Berapa banyak hal yang sudah kita sharing ke orang lain tiap harinya. Nggak salah, nggak juga bener. Toh semua punya kadar dan batasnya masing-masing. Yang nentuin batas siapa? Ya jelas kita sendiri. Mau sebanyak apa dan sejauh apa kita ngebagi hal-hal pribadi kita untuk dikonsumsi oleh massal sama khalayak luas.

Emang salah punya banyak akun di berbagai social media? Ya nggak lah, semua orang butuh tempat aktualisasi diri, salah satunya mungkin dengan berjejaring atau menumpahkan sedikit rasanya di akun pribadi miliknya. Cuma lagi-lagi kembali sama diri sendiri. Ngomel karena ngerasa direcokin orang lain? Solusinya cuma se-simple jangan buat sesuatu yang memancing rasa penasaran orang lain di sosial media. Kenapa? Karena kita semua manusia biasa yang jelas gampang penasaran sama sesuatu yang seolah emang mau dikasi ke kita tapi setengah-setengah.

Kan cuma cerita? Kalau cerita kenapa nggak sama orang nyata yang jelas bentuk fisiknya bisa kita liat. Bukannya dengan di bagi di sosial media itu bukti bahwa kita pengen ngebagi itu ke orang lain, jadi ya jangan protes kalau direcokin. Kita lah yang tau batas kita mau sampe apa. Nggak semua juga perlu dikasi tau ke orang banyak. Kecuali, kita siap dengan segala konsekuensinya termasuk dengan banyaknya omongan soal masalah kita. Siap berbagi berarti siap ditanya lalu siap ngasi penjelasan dong?

Tuesday, September 18, 2012

Goodnight Goodnight

Jam-jam kritis yang mungkin dimana, beberapa video klip atau beberapa lagu memang diciptakan untuk menggoyahkan jiwa-jiwa yang rapuh dan rentan akan terpaan lirik puitis yang kebanyakan nyamber perasaan. Lagi-lagi ini soal Maroon 5 dan maaf maaf kalau isi blog ini akhir-akhir ini banyakan soal Maroon 5, bukan karena baru "demam" Maroon sekarang, atau bukan biar blog ini rame karena Maroon bakal sangat IN untuk beberapa minggu kedepan menjelang jadwal konsernya ke Indonesia. Tapi ini cuma soal lebih banyaknya waktu yang dapat gue habiskan dengan sendiri sebagai gue tanpa gangguan dari orang lain.

Malam ini, gue cuma pengen santai-santai dan nggak pengen mikir yang berat, kalau gue inget-inget setahun kebelakang semua yang gue jalanin itu menguras abis tenaga dan pikiran seperti air bak kamar mandi yang sedang dikuras karena ingin dicuci. Ludesnya abis bis bis, kering, nggak nyisa. Lalu kemudian beberapa bulan ini, semua pelan-pelan membaik walaupun nothing stay the same. 

Lalu, malam ini gue terdampar di deretan banyaknya video konser Maroon di banyak negara, itung-itung sekalian ngafalin lagu biar kece pas konser ntar hehhee. Setelah puas ngotak-ngatik, akhirnya gue berhenti pada deretan lagu-lagu lama Maroon yang jelas nggak masuk tracklist konser mereka. Yaah, lagu-lagu dengan nada sendu dan menghanyutkan perasaan yang jelas nggak kebayang aja pas lagi konser bawain lagu kaya gitu. Tapi di satu sisi walaupun hampir mustahil gue mengharapkan loh lagu andalan malem-malem gue seperti Nothing Last Forever, Better That We Break, Goodnight Goodnight, Just A Feeling, Until You're Over Me ya yang seperti itu dibawain pas konser. 

Nah, tetep sampe sekarang sih video clip Maroon yang paling gue suka itu Goodnight Goodnight, kenapa? Gapapa sih, cuma ngena aja ke perasaan, nyes gimana gitu. Ya mungkin alasan lainnya karena gue seneng banget sama lagunya, liriknya, terus akhir-akhir ini video clipnya. Hahahaha. Mungkin yang belum liat boleh diliat, ntar gue sertakan dibawah. 

Sebenernya buat apa nulis gini? Nggak buat apa-apa sih, pengen dituangin aja, malam kan sepi, Adam Levine masih nyanyi, Humble Bee masih enak buat dikunyel-kunyel, nggak butuh banyak kata, cuma butuh ditemani banyak huruf yang berlomba-lomba minta disusun. Jadi deh ini. :D

Ini dia liriknya :

You left me hanging from a thread we once swung from together
I’ve lick my wounds but I can’t ever see them getting better
Something’s gotta change
Things cannot stay the same

Her hair was pressed against her face, her eyes were red with anger
Enraged by things unsaid and empty beds and bad behavior
Something’s gotta change
It must be rearranged, oh

I’m sorry, I did not mean to hurt my little girl
It's beyond me, I cannot carry the weight of the heavy world
So goodnight, goodnight, goodnight, goodnight
Goodnight, goodnight, goodnight, goodnight
Goodnight, hope that things work out all right, yeah
Whoa

The room was silent as we all tried so hard to remember
The way it feels to be alive
The day that he first met her
Something’s gotta change
Things cannot stay the same

You make me think of someone wonderful, but I can’t place her

I wake up every morning wishing one more time to face her
Something’s gotta change
It must be rearranged, oh

I’m sorry, I did not mean to hurt my little girl
It's beyond me, I cannot carry the weight of a heavy world
So goodnight, goodnight, goodnight, goodnight
Goodnight, goodnight, goodnight, goodnight
Goodnight, hope that things work out all right

So much to love
So much to learn
But I won’t be there to teach you, oh
I know I can be close
But I try my best to reach you

I’m so sorry, I did not mean to hurt my little girl
It's beyond me, I cannot carry the weight of a heavy world
So goodnight, goodnight, goodnight, goodnight
Goodnight, goodnight, goodnight, goodnight
Goodnight, goodnight, goodnight, goodnight
Goodnight, hope that things work out all right, yeah
Whoa, oh…
Yeah



The lyrics comes from : metrolyrics and the video clip comes from : youtube !

Maroon 5 #DaylightProject

As you all know, bahwa gue menyukai Maroon 5 menuju gila. Dari kemarin ngeliat di twitter resminya Maroon 5 soal #DaylightProject gak tau itu apa dan penasaran pastinya. Tadi barusan aja punya kesempatan buat buka dan seketika langsung tercengang, antara pengen ikutan dan miris karena gak bisa ikutan. 

Jadi, itu untuk project video clip mereka yang paling baru nantinya, otomatis dari namanya pasti pada udah tau kalau video clip itu untuk lagu Daylight. Track ke 3 di album OverExposed. Nah, disitu mereka ngajak orang-orang yang berdomisili di US untuk ikutan ngirim video ke mereka tentang banyak hal, misalnya apa yang kita sukai atau kita benci, siapa yang paling kita sayang, kalau kita tau kita akan segera meninggal kita bakal gimana, kalau kita boleh minta 3 permintaan apa dan kenapa itu, kita lagi nyanyi sambil main musik apa sampe pagi, dan banyak macam-macam list yang baru dibaca aja udah seru kayanya buat diwujudin jadi video.

Nah, terus nantinya "suara" kita lewat video-video itu bakal jadi materi untuk video clipnya Daylight. Bayangin, nanti sekeren apa jadinya !! Gue bakal akan sangat menunggu hasil jadinya. Nah sayangnya di utamain buat yang tinggal di US karena pake sistem hukum yang diatur dan mengatur sana aja. Jadi kita, fans Maroon 5 di Indonesia harus bersabar dan nunggu sampe jadinya aja deh buat ngeliat hasilnya tanpa bisa ikut berpartisipasi.

Penasaran? Liat deh ke #DaylightProject ini. Mulai dari cara ngajaknya yang kreatif, design websitenya yang menarik, sampe Adam Levine - nya yang keren banget di setiap video ajakannya bener-bener menarik deh. Sekali ngeliat aja langsung jatuh cinta dan gregetan pengen ikut. 

Atau bisa liat video ini di Youtube :


Me can't hardly wait for this! :)

Sunday, September 16, 2012

Dengar, Ngena, Nyantel

Entah ini berlaku untuk semua orang atau hanya gue yang merasakan ini. Tapi buat gue sesuka-sukanya seseorang terhadap suatu band atau musisi tapi pasti ada saat lo ngerasa dia tidak menghasilkan suatu karya seperti yang selalu lo harapkan atau seperti yang sudah biasa lo dengar. Ribet yee ngejelasinnya? Contohnya gini deh, sesimple karena gue paling seneng sama Maroon 5 dan kebetulan ya belum lama-lama banget ini dia ngeluarin album baru kan, yes Overexposed. Dengan single lepasan pertama yaitu Payphone.

Buat sebagian besar orang, payphone langsung ngehits dan nyantel di telinga dan mungkin hati mereka, tapi buat gue sebagai penggemar Maroon 5, lagu ini kalah dibanding Won't Go Home Without You. Kenapa? karena waktu pertama kali bahkan sampe sekitar lima kali gue dengerin baru itu lagu mulai ngena dan akhirnya cukup nyenengin juga (sekarang sih lagi males-malesnya denger Payphone saking terlalu banyak serbuan dari radio masa kini buat ngulang muterin lagu ini terus). Sementara waktu dulu gue denger Won't Go Home Without You, nyes langsung mengambil tempat di hati. Langsung gampang keinget dan bawaannya pengen didengerin terus. 

Eits bukan berarti OverExposed gagal buat gue, tetep beberapa lagu langsung nyantel dan sekarang megang kendali playlist gue seperti Daylight, The Man Who Never Lied, Fortune Teller, Beautiful Goodbye dan Lucky Strike. Mungkin juga nih ya, karena waktu itu gue ngerasa oh ini kok gak kaya Maroon banget ya, padahal entah bagian apa yang nggak Maroon banget, sekarang pun gue bingung. Hahahaha. Cuma waktu itu, masih lengket di ingetan gue, segimana Nothing Last Forever semenangkan itu buat gue. Tiba-tiba diserbu yang model overexposed, ngerasa nggak terima. 

Pindah ke andalan gue yang lain, The Script, ini album barunya lebih anyar lagi, #3 ! Judul albumnya simple tapi langsung ngena, sudah gue browsing kemana-mana, liat-liat lirik, denger-denger terus, dan yang baru nyantel cuma Hall of Fame dan Six Degrees of Separation, sisanya terbuang mentah-mentah. Gila, gak nyampe ke hati, gak tau kenapa, belom familiar mungkin, atau lagi-lagi kecewa karena #3 ini tidak semengena Science and Faith.

Sebagai pendengar setia Maroon 5, album It Won't Soon Before Long itu yang paling ngena dan membuat jatuh cinta berkali-kali, tidak pernah membuat bosan dan begitu ingin terus didengarkan. Sementara buat The Script album Science and Faith itu masih the best. Dengan alasan yang sama kaya si Maroon 5. Mungkin buat pendengar setia kedua band ini, mereka punya pandangan masing-masing, tapi poin dari apa yang gue ceritain panjang lebar disini...

Kadang walaupun dia atau mereka musisi andalan kita, nggak semua karya yang mereka hasilkan langsung ngena dan seneng kita dengerin terus-terusan. Buat gue sendiri, jatuh cinta pada pendengaran pertama buat suatu lagu itu penting dan itu kedepannya bakal bisa buat ngeliat sejauh apa gue suka lagu itu dan akhirnya sampai diurutan berapa liriknya mempengaruhi tingkat emosional gue dan berakhir di posisi mana dia di playlist gue. Intinya tetap sama, apakah sebuah lagu yang didengar pertama kali bisa langsung menggoncang jiwa dan menempati posisi apakah dia? 


Papan atas, Papan tengah atau Papan Bawah siap Degradasi..


 Jadi kamu gimana?

Sunday, September 9, 2012

Mungkin Aku "Terpleset"

Kamu berkata aku boleh merebahkan setiap penat yang mengganggu di pundak itu. Setiap waktu yang berlalu di antara kita entah hanya untuk sekadar menyapa lalu kemudian lenyap atau menitip kata untuk menjadi jembatan di antara rasa yang membuncah hebat. Aku dan kamu menikmati setiap kata yang tercipta, lalu kita berdua hanyut dalam diam, entah sibuk menyusun kalimat atau sibuk menenangkan gejolak yang hidup. Aku tak ingin memilih hati, aku hanya ingin terjatuh lalu tergila-gila. Tapi kamu adalah pengecualian, kamu pilihan yang membuatku terjatuh hingga menggila. Kamu paket lengkap yang selama ini aku cari. Bukan lagi rindu yang membuncah, rasa ini terus berkembang seiring dengan semakin banyaknya detik kebersamaan kita. Aku tak butuh orang lain untuk mengisi sisi kosong di sudut hati ini karena disana kau bersemayam dalam riuh dan tenang. Kamu itu ketenangan yang aku cari dari segala kerusuhan yang selalu ku ciptakan, kamu itu kedewasaan yang aku butuh dari segala kekanak-kanakan yang merajai ku, kamu itu pemecah segala kebuntuan yang menyelimutiku. Aku tak ingin yang lain cukup kamu dan segala yang kamu miliki. Sudah cukup lama aku bersama mu untuk sekadar yakin bahwa memang kamu orangnya. Mungkin kini aku yang akhirnya "terpleset" . . .