" Three words I can sum up everything I've learned about life: it goes on. " Robert Frost

Wednesday, February 22, 2012

Roboh

Jangan tanya hati ku kala ku memilih menjaga jarak dengan mu
Karena untuk sekedar berdetak pun ia memilih perlahan

Jangan tanya raga ku kala ku memutuskan mencipta batas dengan mu
Karena untuk sekedar berdiri tegak pun ia memilih terhambat

Ngilu..
Perih..
Semua tercipta dalam sekali cipta
Bilik-bilik yang dulu hidup atas jiwa mu
Kini menjadi bilik hampa yang tak berjiwa

Tapi..
Aku tak ingin menyerah
Biar mereka menyiksa ku, biar aku terpuruk
Karena ku tau aku tak akan mungkin tegak kembali tanpa keterpurukan

Aku yakin matahari siap membawaku menjejak langkah pasti di masa depan
Aku yakin mereka akan bertahan meski tanpa jiwa mu

Karena aku pernah menjejak tanpamu
Hanya kebiasaan yang sedang ku hilangkan

Saatnya nanti

Aku meraung dalam hati
Menangis dalam diam
Tersungkur dalam kubangan kenangan yang sama puluhan kali

Adakah aku menyerah ?
Tidak. Aku tidak menyerah atas apa yang aku rasa pantas aku perjuangkan

Lalu, kembali lihat aku kini
Menjauh dari mu? Menghilang?
Ada namun tak terjangkau

Iya...Aku ada disekitarmu tapi tak lagi untuk kau sapa
Bukan, bukan karena aku membenci mu atas sakit yang kau cipta

Aku hanya sedang menjaga hati ku lebih baik
Mempersiapkannya dengan lebih matang, agar nanti, jika kau kembali..
Semua yang pernah kita lewati sudah tak lebih dari sebongkah kenangan yang telah mati
Bukan lagi jiwa yang hidup seperti saat ini

Nanti.. Aku pasti kembali dalam hari mu
Hanya kini aku belum siap
Aku sudah berhenti berjuang atas kita
Karena ku tau ini tak lagi pantas diperjuangkan

Aku pasti akan kembali, ketika waktu ku telah tiba..

Kosong

Aku tertampar
Tersungkur menghujam tanah
Kesadaran ini harusnya telah ku ketahui
Jauh sebelum aku melihatnya dengan mata kepala ku sendiri

Apalagi yang ku harapkan
Mestinya tidak ada terbersit setetes pun asa disana
Kita itu sudah kosong melompong
Bahkan sentilan halus akan mampu memporakporandakan kita

Aku harusnya sadar itu
Bukan hidup dalam mimpi fana yang ku cipta

Lalu begini lah akibatnya
Aku terjerembap dalam luka yang ku gores sendiri

Kita itu kini masa lalu
Sebagaimana mestinya

Pengecut

Aku pengecut

Memilih lari dan menghindar dari kejar bayangmu

Teriak kan dengan lantang semua yang ingin kau sampaikan
Aku rela..
Karena untuk kembali menghujam tajam tepat ke bola mata mu adalah ketakutan terbesar ku kini

Aku tak mampu
Biarlah aku menjadi pengecut

Asal rasa ini padam bersama hembusan angin..

Fallin' for your best friend?

Ini lucu..

Pernah terlontar pertanyaan dalam pikiran yang abstrak, kira-kira seperti ini :

"Kalau dua orang sahabat laki-laki dan perempuan, berteman dengan sangat baik,sangat dekat dan akrab, mungkin gak perasaan yang ada murni sebatas sahabatan atau ada perasaan lebih yang kadang ditutupi kadang gak?"

Yang terpikirkan oleh gue adalah.. (beberapa kemungkinan)

1. Murni sahabatan,saling mendukung dan mengingatkan dan berjalan dengan sangat seimbang dan baik. Tidak ada yang berlebihan atau pun kekurangan. Pas. Tapi mungkin gak sih? Mungkin aja sih, ya gak. Kenapa harus ada perasaan-perasaan 'lain'? oh,karena dia selalu ada kalau gue butuh, dia selalu jadi yang terbaik,dia selalu ngerti yang gue mau. ok ok. Itu bisa dan sangat mungkin terjadi. Tapi apa iya tiba-tiba jadian sama orang yang sangat tau kita? Mulai dari hal paling bodoh yang kita seneng lakukan, sampai mungkin tingkat kegalauan kita akan seseorang. Eits, tetep, semua bisa aja. Kenapa gak ya kan?

2. Yang satu punya perasaan tapi lebih milih disimpan karena gak mau kehilangan sahabatnya. Bisa, sering, ada pasti yang seperti ini. Nggak ada yang salah, malah mungkin ini yang terbaik. Karena kadang kita gak tau kan yang dirasain sama orang lain tentang kita itu gimana. Mungkin sahabat kita beneran cuma sahabatan dan gak lebih, so kenapa harus dipaksain ya gak? Toh ada kata-kata kaya gini, love will find a way iya kan? Jadi,sabar aja. Yang dipaksain juga belum tentu baik kan.

3. Merasakan perasaan itu ada karena terdorong keadaan dan situasi. Poin ini konteksnya both ya. Sama-sama baru putus, sama-sama jomblo, yang satu baru putus terus galau, yang satu emang udah suka, maka jadilah mereka. Semua mungkin, keadaan membuat seseorang menjadi dekat, itu sih pasti.

Masih banyak kemungkinan lain sih..

Cuma buat gue, sahabat itu pasti yang terbaik, agak aneh aja pacaran sama sahabat sendiri, karena mungkin keadaan yang tadinya santai jadi lebih rumit, hal-hal yang dulu kita tau tentang dia yang tadinya gak mengganggu sekarang bisa jadi sangat mengganggu, contohnya soal mantannya misalnya.

Gue? Sampai sekarang belum pernah jadian sama sahabat gue sendiri. Tapi pacar yang dalam perjalanannya, jadi sahabat gue, iya ada. Bahkan setelah menjadi mantan itu. Itu ada.

Mau? Sampai sekarang belum terlintas dalam pikiran gue buat ngejadiin sahabat gue pacar gue. Gue lebih milih menjaga semua tetap netral. Soalnya buat gue gini, iya kalau setelah putus gue bisa jadiin dia sahabat lagi, lah kalau dianya gak bisa gitu, gue akan kehilangan satu sahabat. Sementara nyari sahabat gak segampang add friend seseorang di FB atau follow seseorang di Twitter, Am I right?

Tapi..

Semua kembali sama pribadi masing-masing. Gak pernah ada yang salah sama hidup, tinggal gimana kita ngejalaninnya. Malah sampai ada lirik lagu nya Jason Mraz - Lucky ini kan :

"I'm lucky I'm in love with my best friend.
Lucky to have been where I have been."

Poin positifnya : Nggak perlu pake pedekate lama-lama udah kenal banget ini. ya kan? ;)

Nothing Last Forever

Pernah denger dong petikan lirik lagu ini :

"It is so easy to see. Dysfunction between you and me.
We must free up these tired soul, before the sadness get us both.
I tried and tried to let you know, I love you but I'm letting go.
It may not last but I don't know, just don't know."

Familiar?

Atau mungkin lebih merasa dekat dengan lirik bagian yang ini :

"Everyday with every word whispered. We get more far away.
The distance between us makes it so hard to stay.
But nothing last forever but be honest,babe
It hurts but it may be the only way."

Iyaa.. itu kutipan lirik dari lagu Maroon 5 - Nothing Last Forever

Percaya gak bahwa semua yang ada di dunia ini gak akan pernah abadi? Paling gak satu kalimat dari lagu itu memberikan kesadaran bahwa semua yang kita miliki itu adalah ke-sementara-an.

Siapapun mungkin punya intrepretasi serta persepsinya sendiri atas lirik yang tercipta di lagu ini. Mungkin most of all bilang ini buat pacar yang soon berubah menjadi mantan pacar. One of those people adalah gue.

Selain poin ketidakadanya keabadian, gue melihat hal lain dalam lagu ini. Sesuatu apapun itu tidak hanya dalam konteks kekasih, bisa aja dalam hubungan pertemanan, pekerjaan atau passion sekalipun, sesuatu yang sudah terlihat dengan jelas ketidaksesuaian, ketidakcocokan atau apapun itu cara penyebutannya, lebih baik disudahi. Untuk apa mempertahankan sesuatu yang sudah bobrok dalamnya. Jika suatu fondasi yang dibangun perlahan roboh tentu bangunan itu tidak akan mampu bertahan lama. Menyakitkan memang mengakhiri sesuatu, tapi tidak kah kita mampu melihat sisi lain dari sakit yang tercipta? Masa depan yang bisa dapat lebih baik daripada hanya mempertahankan kehancuran yang perlahan tapi pasti menggerogoti setiap ruang yang ada.

Semua yang kita pilih dalam hidup akan membawa kita pada satu titik, bukan bagaimana kita terbawa arus kehidupan, tapi bagaimana kita menentukan langkah untuk terus mengarungi arus kehidupan. Itu poin yang terlihat oleh gue.

Bisa, bukan tidak mungkin kita bertahan dalam keadaan yang kita tau sudah sampai di titik jenuh atau batas maksimal, hanya ada dua kemungkinan atas itu..

Kesabaran dan ketekunan yang akan mengubah itu menjadi awal dan pondasi yang baru demi bangunan yang lebih kuat lagi

Atau

Menunggu hingga setiap titik kehancuran itu meledak dan menghancurkan kita berkeping-keping yang tertinggal hanya penyesalan karena tidak berani mengambil langkah lebih dulu.

Tapi, semua itu pilihan kan? Tidak pernah ada yang salah atau yang benar dalam suatu tindakan yang diambil seseorang bagi hidup yang jelas dia lebih mengetahuinya dari siapapun.

- NDN

PS : menulis posting-an ini dengan iringan "Nothing Last Forever"