" Three words I can sum up everything I've learned about life: it goes on. " Robert Frost

Wednesday, September 25, 2013

Utak Atik Persepsi

Naluri mungkin namanya atau ketertarikan yang dulu pernah tumbuh subur namun karena acapkali absen dirawat dan diberi air setiap harinya maka perlahan itu mati perlahan. Namun satu fakta siang ini mampu menggelitik itu. Belum pantas dituliskan karena memang sedang diperam hingga matang sebelum menjadi mentahan pahit yang dicaci banyak pihak.

Melihat dalam, mencari teman diskusi yang terbuka dan cukup keras untuk melawan kebatuan isi batok kepala yang masih tinggi egoismenya ini, bukan yang provokatif, maka dari itu tulisan yang nantinya mungkin terpampang di blog ini suatu hari di masa datang itu pasti hasil godokan yang lama, bukan sekadar ucapan kata dari pikiran yang terlintas.

Sudah, jangan terlalu serius, cuma lagi banyak aja yang pengen diutak-atik hehehe.

Monday, September 16, 2013

Tanpa Judul

Jangan mendongak kala waktu belum siap untuk kau tantang

Pernah berfikir untuk melompat jauh lebih dari kemampuan? Ibaratnya lagi ada di daratan yang terpisah namun kekeuh menyebrang, ngelupain ada jurang lebar yang siap terbuka lebar menerima limpahan jasad yang masih hangat.

Aku memilih melupakan angan untuk bertemu asa yang membara daripada membiarkan jasad teronggok kaku tak lagi berdetak.

Langkah ini membaui mimpi yang masih kerap terbawa angin, menghampiri penciuman hanya untuk sekadar mengingatkan bahwa ada luka di masa mendatang yang sedang dirajut langkah saat ini

Diam membawaku kembali pada semangat membara di hari lalu, menyelipkan asa baru di masa mendatang yang sedang ku kagumi dari pijakan ku detik ini

Melangkah tidak pernah mudah namun tidak menjadikanku terdiam dan memilih menyerah

Karena yang terbaik akan selalu menghampiri kini juga nanti.

Tidak ada yang terpuruk jika belum pernah merasakan suka sebelumnya, tidak ada suka cita yang menghampiri jika belum pernah terseret duka

Thursday, September 12, 2013

Don't Mess With Other's Past

" Don't mess with other's past! "

Satu kata yang langsung muncul, nggak direncanakan, tapi keluar dan tersusun rapi di kepala, meluncur manis seolah memohon untuk dituliskan dengan segera. Karena apa dan apa alasannya, tidak perlu menjadi pertanyaan bagi semua orang hanya gue butuh media untuk menjadikannya satu tulisan yang mungkin sebagai bahan tukar pikiran buat yang pernah merasakan hal yang sama atau buat ya dibaca dan nambah-nambah bacaan aja.

Seperti tulisan gue sebelumnya, ini bakal nyambung dikit kali ya. Bahwa semua orang punya kisahnya masing-masing dan jalan dia hari ini belum tentu sama dengan apa yang pernah dilaluinya di hari lalu. Lo bisa apa buat ngubahnya? Nggak ada. Lo bisa minta buat dihapus? Nope. 

Yang udah terlalui akan selalu ada di sana mau gimana juga lo berusaha mengenyahkan keberadaannya. Nggak cuma orang lain, diri lo sendiri juga pasti punya kisah yang gak bisa dihapus sama siapa juga. Mau coba digak-adain juga nggak bakal bisa, sama kaya prinsip komunikasi "Apa yang udah terkomunikasikan nggak bakal bisa ditarik lagi mau gimana juga feedbacknya". Hidup juga gitu, "Lo nggak bakal bisa milih mau punya kisah di masa lalu yang kaya apa, mau gimana juga efeknya sekarang ini"

Karena kata-kata pertama gue ditulisan ini yang selalu gue jadiin pegangan. Karena teori-teori yang gue buat sendiri yang udah gue sebutin diatas maka kata-kata pertama tadi harus tetap ada dan gue inget. 

Karena kalau lo nyoba selangkah lebih dalam ngeliat masa lalu seseorang, lo nggak hanya harus siap dengan kenyataan apa yang pernah dia lalui tapi lo harus lebih dulu yakin sesiap apa lo nerima dan ngeliat itu semua. Sesederhana, jangan pernah nyoba sesuatu yang lo aja belom yakin bisa lo jalanin. Masa lalu seseorang bukan untuk diutak-atik, banyak hal didalamnya yang nggak akan pernah jadi bagian untuk lo nikmatin apalagi lo usik.

Mungkin kata-kata diatas sesederhana "Mind your own business" atau "Living your life to the fullest" :)

Wednesday, September 11, 2013

Selamat Ulang Tahun Nainggolan Kecil !

Bocah ini yang paling kecil di rumah. Boleh aja umurnya yang paling muda, tinggi badannya yang paling seadanya. Tapi porsi makan sama tingkah lakunya yang paling bisa buat papa geleng-geleng. Karena selalu ngerasa jadi yang paling kecil di rumah, dia selalu memposisikan dirinya sebagai adik kecil yang harus selalu disayang. Tapi untungnya, semua orang di rumah juga selalu nggak bisa nolak kalau dia lagi banyak maunya.


Kerjaannya? Foto-foto diri sendiri. Narsisnya tingkat dewa. Bawelnya nggak ketolongan. Tapi dari semua itu dia juga yang paling baik hati kalau disuruh-suruh. Jarang nolak dan sering banget dimintain tolong sama serumah.

Semangatnya buat jalan-jalan atau main-main apalagi sama temennya, 200x lipat lebih gede dari semangatnya buat belajar dan ke sekolah. Kalau ngerjain PR bahasa inggris dia malesnya ampun-ampunan buat mikir. Tapi kalau nyanyi buset berasa yang paling hafal dan anehnya dia bisa lancar aja ngomong inggris. Kayanya kalau nyanyi dia beda kepribadian deh.



Dulu, sih takut banget ditinggal dirumah sendiri, eh sekarang tidurnya sendiri karena kakaknya udah pindah ke Semarang. Hahahahhaa. 

Anyway, she's getting older. Waktu berjalan, dia juga nambah dewasa. Mestinya dan pengennya gue sebagai kakak, dia jadi makin tau tanggung jawabnya. Makin ngerti harus gimana dan ngapain. Main-main boleh tapi harus tau batasnya. Nggak labil lebay lagi. Semua lah, pastinya semua jadi lebih baik daripada kemarin-kemarin.



Satu yang pasti, dia harus tau ada 5 orang Nainggolan lain yang sayang setengah mati sama dia. Yang pengen dia selalu dapat yang terbaik di hari-harinya, yang siap nemenin dia dalam keadaan kaya apapun.



Happy 15th b'day my dearest Nazhirah Tammy Putri. Be happy and be good wherever and whenever! Much Love!!! :*

PS : maaf ya telat sehari nulisnya hehehe.

Tuesday, September 10, 2013

Sepotong Lirik, Sebuah Lagu, Sepercik Kenangan

Lagu ini sebenernya udah sering banget gue dengerin. Salah satu alasannya karena dua orang temen gue di kampus sangat menggilai lagu ini (sebut saja mereka aya dan yanti hahhaa). Yang ngajarin sih biasa si Aya yang selalu punya stock lagu di luar kebiasaan orang kebanyakan. Terus Yanti akhirnya demen juga. Maka gue pun teracuni akibat seringnya lagu ini diputer di kelas kosong yang proyektornya dipinjem buat mereka duet lagu ini.

Itu tadi sekilas perkenalan awalnya. Nah setelah berkali-kali dengerin, pagi ini ada yang beda rasanya pas lagu ini sengaja gue puter. Nggak tau kenapa, pas musiknya mulai gue mendadak pengen nulis. Nggak tau mau nulis apa dan tentang apa yang pasti lagu ini menggerakkan gue buat nulis 1 post yang sekarang lagi kalian baca.

Mungkin karena musiknya, mungkin karena sepotong lirik yang jadi bagian paling gue suka di lagu ini :

"And in my dreams, I meet the ghosts of all the people who have come and gone
Memories, they seem to show up so quick but they leave you far too soon "

Entah kenapa sepotong lirik itu ngena dan langsung kebayang saat judul lagunya pop up.

Semua yang ada hubungannya sama memori pasti menggelitik daripada yang lain buat gue. Cepet banget pasti membuat gue ingin menuliskan sesuatu atau membuat gue termenung sepersekian menit hanya untuk mencari lagi perasaan akan suatu kenangan. Nggak mudah melupakan, itu gue. Itu juga yang ngebuat gue nggak mudah menjalani sesuatu yang baru. Monoton? Statis? Iya itu gue buat setitik hal sekecil apapun yang berhubungan dengan perasaan.

Karena kenangan itu akan terus hidup gimana pun caranya coba dienyahkan. Lo nggak bakal berdiri jadi lo yang hari ini tanpa pernah membuat kenangan. Kita sanggup terus melangkah hari ini karena ada beban kenangan yang dipikul di hari lalu. Itu yang ngebuat lo pengen ngerubah sesuatu atau pengen meraih sesuatu yang lebih lagi di hari mendatang.

Lagu ini, selalu menggelitik gue akan kenangan. Sesaat untuk mengingat kembali yang pernah lewat, sesaat kemudiannya untuk siap ngejalanin yang sekarang terus ngebuat itu jadi kenangan indah lainnya yang bakal bisa gue inget dengan senyuman di hari esok :)

- Kodaline, High Hopes