" Three words I can sum up everything I've learned about life: it goes on. " Robert Frost

Tuesday, May 28, 2013

Suka Maupun Luka

Dari sekian banyak luka yang tercipta goresan kehilangan kamu adalah salah satu yang tidak kunjung sembuh. Perlahan menjadi borok lalu kemudian bekasnya melekat seumur hidupku. Layaknya beban yang dijahit mati disekujur pundak untuk terus kupanggul kemana pun aku melangkah.

Pernah aku mendengar sebuah kelakar bahwa cinta datangnya dari mata maka jangan salahkan jika berakhir dengan air mata. Awalnya ku pikir itu hanya guyonan mereka yang terlalu satir memandang cinta. Karena saat itu cinta kita begitu hebatnya, jutaan kali diterjang badai namun jutaan kali pula kita mampu melewatinya dan memandang air jernih yang tenang penuh kehangatan atas cerita yang kita rajut bersama.

Kini aku sepenuhnya mengiyakan guyonan itu, percaya benar akan kebenarannya. Karena kamu tidak hanya mengajarkan indahnya cinta yang hebat namun kamu selipkan ajaran bahwa cinta mampu mengoyak setiap sel pertahanan yang aku bangun sedemikian rapi. 

Rapuh. Aku kembali tertatih ketika tau kamu hanya tinggal kenangan yang tertinggal di pojok sana namun dengan bayang yang harus terus ku bawa kemana pun.

Hei kamu, aku tidak pernah menyesal atas ini. Aku tidak pernah menolak semua perih ini. Terima kasih telah mengajarkan aku hingga sebegini dalamnya. Hingga nanti suatu hari di masa datang jika aku kembali jatuh cinta maka aku pun tak lagi heran dengan sakit dari luka yang mengekor di belakangnya. Kamu tetap yang terbaik, terbaik dalam suka maupun luka.

No comments:

Post a Comment