" Three words I can sum up everything I've learned about life: it goes on. " Robert Frost

Wednesday, June 27, 2012

Ibu Suri "Dee" Pemberi Inspirasi

Selalu ada pasti penulis yang menginspirasi siapa saja yang seneng ngebaca. Gue sendiri bukan pembaca buku-buku berat yang ngebahas hal-hal penting. Bukan pembaca bukan berarti nggak pernah baca, cuma ya nggak sering, seperlunya aja gitu. Kaya misalnya kalau lagi seneng atau tertarik sama judulnya ya dibeli bukunya, dibaca. Nah, yang paling seneng gue baca itu buku fiksi. Seiring berjalannya waktu, pasti materi bacaan pun berubah-ubah. 

Misalnya dulu pas masih muda hehehe bacaan gue jelas teenlit, nggak boong deh, kalau dulu selalu baca teenlit dan ngefans abis-abisan sama Primadonna Angela, Ken Tarate, Esti Kinasih, Sitta Karina. Iya mereka itu tuh yang sempet membuat gue gila dengan teenlit ataupun novel remaja.

Beranjak waktu nih, gue mulai seneng sama Djenar Maesa Ayu, duuh itu tulisannya bener-bener banget, lugas, berani dan apa adanya. Disitu mulai ngeliat sisi lain penulisan yang selama ini gue tau cuma teenlit, setelah Djenar, gue bertemu idola baru, Dewi "Dee" Lestari. Nah ini dia tulisan dan bukunya lah yang buat gue sangat amat ingin jadi penulis. Cerita yang nggak sederhana dan selalu penuh kejutan, bahasa yang super kerennya, dan rangkaian cerita yang sulitnya minta ampun buat ditebak. 

Berawal dari Recto Verso, itu gue baca pas gue SMA lupa kelas berapa. Disana gue habis jatuh cinta masuk ke dalam rangkaian kata-kata yang dibuat Dee. Setiap ceritanya ngasi gue kebebasan buat ngerangkai atau ngebangun imajinasi gue sendiri. Waktu itu gue yakin kalau gue uda fix pengen jadi seorang Dee suatu hari nanti.

Sedikit banyak, dia juga yang mempengaruhi gaya penulisan dan gaya pemilihan kata-kata hampir dalam setiap tulisan gue. Bukan menjadi plagiator, cuma menjadikan dia inspirasi. Setiap orang dalam menghasilkan suatu karya pasti punya inspirator nah gue menjadikan Dee sebagai sosok yang menginspirasi itu.

Sekarang, semua buku Dee udah habis gue baca, nggak ada yang nggak buat jatuh cinta. Mungkin di luar sana banyak yang udah baca bukunya Dee, banyak juga yang mengagumi sosoknya karena tulisan yang dibuatnya. Dia memang pantas buat itu, Serial Supernova-nya udah jadi bukti bahwa butuh pengetahuan dan bukan pekerjaan sembarangan. Keliatannya mungkin gampang, tapi tanpa observasi, pengetahuan dan kesiapan yang mantap tulisan hanya akan menjadi tulisan tanpa menjadi sebuah karya yang mampu diingat oleh banyak orang.

Intinya tulisan ini, gue pengen bilang setiap orang pasti punya sosok yang menginspirasi, sebuah karya dihasilkan pasti karena ada influence dari banyak pihak salah satunya sosok itu. Selain itu untuk menghasilkan suatu tulisan banyak hal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan. Karena pada intinya setiap karya yang kita hasilkan tentu ingin mendapatkan apresiasi dari orang lain, maka jangan buat tulisan sembarang tulisan, do it something with your heart. Diperlukan hati, pengetahuan ( banyakin baca buku dan cari referensi ) dan niat yang mantap. Perjalanan ini masih panjang, tapi selama perjalanan menghasilkan tulisan yang bagus, Dee akan terus mengambil bagian dari itu. :D

Oia, satu lagi, akhirnya gue berhasil ketemu Dee. Selama ini susah banget kayanya mau ketemu doang. Kemarin itu akhirnya ada kesempatan. Ada booksigning buku terbarunya Dee , Partikel. Dan akhirnya ketemu lah gue di Gramedia, Grand Indonesia dan akhirnya semua buku Dee gue sudah resmi bertanda tangan. Waktu itu kesana bareng Tita dan Yosi. 

Beberapa foto-foto Supernova waktu paket Supernova ini sampai di gue, 3 Mei 2012 :




Beberapa foto di Gramedia, GI :



Ketemu Ibu Suri :D


- NDN

2 comments:

  1. Setuju yang bagian "nulis dari hati" :'D sama emang butuh pengetahuan, jadi bukan sembarang nulis doang hehehe

    ReplyDelete