" Three words I can sum up everything I've learned about life: it goes on. " Robert Frost

Wednesday, March 13, 2013

Karena Langit Nggak Punya Batas

Coba aja bayangin suatu hari kita bangun kita udah nggak ada di keseharian yang kita jalanin tapi malah ada di keseharian yang kita pengen?

Kebayang nggak maksud gue? Misalnya nih besok bangun pagi gue lagi tinggal di apartemen gue yang artsy kece di Roma, hari itu hari minggu, di meja sebelah tempat tidur gue udah ada tiket nonton AS Roma hari itu, terus gue punya pacar lelaki Italiano Islam (ini biar hidup gue tentram dapat izin dari papa) yang seksi coklat ber-rahang tercetak jelas dengan jambang. Gue kerja sebagai penulis tetap diharian ya sebut aja La Gazzetta Dello Sport. Cukup disitu deh penjabaran mimpinya.

Nah, bisa bayangin nggak gimana perasaan gue hari itu? Seneng keterlaluan pasti, joget-joget gila iya, berbunga-bunga, deg-degan, excited berlebihan, bahkan nulisnya aja gue seneng sendiri hahaha. Oke oke stop. 

Jadi, mungkin dalam seminggu atau bahkan setahun itu gue akan hidup terus dengan perasaan se-indah itu, tapi pasti setelah itu gue akan kembali punya pengen yang lain, punya harapan dan mimpi yang baru, yang mana kalo tiba-tiba besoknya setelah setahun itu gue bangun dengan mimpi yang baru itu gue pasti akan kembali bahagia yang keterlaluan.

Sebenernya tulisan ini sesederhana, bahwa se-seneng apapun lo akan sesuatu yang lo impikan atau lo pengen baru saja mampu lo raih, pasti perasaan itu nggak akan bertahan selamanya, cuma karena hal sederhana lagi, bahwa hidup lo terus berjalan dan hidup itu juga yang akan membawa lo menemukan mimpi-mimpi dan harapan-harapan yang baru. Yang tentu terus berkembang dan menjadi lebih besar. Bahwa sejauh apapun lo menyukai ketetapan dalam keseharian lo dan sebegitu tidak menyukainya lo terhadap perubahan, kita akan tetap jadi manusia yang sadar nggak sadar terus ngejalanin hidup dan menemukan hal-hal baru diluar sana yang lebih menarik. 

Makanya kita disuruh ngegantungin cita-cita setinggi langit kan? Ya karena langit nggak punya batas sama kaya kita nggak punya batas buat kuantitas mimpi kita. So, why need to be stop while we can move forward no matter how far? :D

No comments:

Post a Comment