" Three words I can sum up everything I've learned about life: it goes on. " Robert Frost

Wednesday, February 22, 2012

Fallin' for your best friend?

Ini lucu..

Pernah terlontar pertanyaan dalam pikiran yang abstrak, kira-kira seperti ini :

"Kalau dua orang sahabat laki-laki dan perempuan, berteman dengan sangat baik,sangat dekat dan akrab, mungkin gak perasaan yang ada murni sebatas sahabatan atau ada perasaan lebih yang kadang ditutupi kadang gak?"

Yang terpikirkan oleh gue adalah.. (beberapa kemungkinan)

1. Murni sahabatan,saling mendukung dan mengingatkan dan berjalan dengan sangat seimbang dan baik. Tidak ada yang berlebihan atau pun kekurangan. Pas. Tapi mungkin gak sih? Mungkin aja sih, ya gak. Kenapa harus ada perasaan-perasaan 'lain'? oh,karena dia selalu ada kalau gue butuh, dia selalu jadi yang terbaik,dia selalu ngerti yang gue mau. ok ok. Itu bisa dan sangat mungkin terjadi. Tapi apa iya tiba-tiba jadian sama orang yang sangat tau kita? Mulai dari hal paling bodoh yang kita seneng lakukan, sampai mungkin tingkat kegalauan kita akan seseorang. Eits, tetep, semua bisa aja. Kenapa gak ya kan?

2. Yang satu punya perasaan tapi lebih milih disimpan karena gak mau kehilangan sahabatnya. Bisa, sering, ada pasti yang seperti ini. Nggak ada yang salah, malah mungkin ini yang terbaik. Karena kadang kita gak tau kan yang dirasain sama orang lain tentang kita itu gimana. Mungkin sahabat kita beneran cuma sahabatan dan gak lebih, so kenapa harus dipaksain ya gak? Toh ada kata-kata kaya gini, love will find a way iya kan? Jadi,sabar aja. Yang dipaksain juga belum tentu baik kan.

3. Merasakan perasaan itu ada karena terdorong keadaan dan situasi. Poin ini konteksnya both ya. Sama-sama baru putus, sama-sama jomblo, yang satu baru putus terus galau, yang satu emang udah suka, maka jadilah mereka. Semua mungkin, keadaan membuat seseorang menjadi dekat, itu sih pasti.

Masih banyak kemungkinan lain sih..

Cuma buat gue, sahabat itu pasti yang terbaik, agak aneh aja pacaran sama sahabat sendiri, karena mungkin keadaan yang tadinya santai jadi lebih rumit, hal-hal yang dulu kita tau tentang dia yang tadinya gak mengganggu sekarang bisa jadi sangat mengganggu, contohnya soal mantannya misalnya.

Gue? Sampai sekarang belum pernah jadian sama sahabat gue sendiri. Tapi pacar yang dalam perjalanannya, jadi sahabat gue, iya ada. Bahkan setelah menjadi mantan itu. Itu ada.

Mau? Sampai sekarang belum terlintas dalam pikiran gue buat ngejadiin sahabat gue pacar gue. Gue lebih milih menjaga semua tetap netral. Soalnya buat gue gini, iya kalau setelah putus gue bisa jadiin dia sahabat lagi, lah kalau dianya gak bisa gitu, gue akan kehilangan satu sahabat. Sementara nyari sahabat gak segampang add friend seseorang di FB atau follow seseorang di Twitter, Am I right?

Tapi..

Semua kembali sama pribadi masing-masing. Gak pernah ada yang salah sama hidup, tinggal gimana kita ngejalaninnya. Malah sampai ada lirik lagu nya Jason Mraz - Lucky ini kan :

"I'm lucky I'm in love with my best friend.
Lucky to have been where I have been."

Poin positifnya : Nggak perlu pake pedekate lama-lama udah kenal banget ini. ya kan? ;)

No comments:

Post a Comment