" Three words I can sum up everything I've learned about life: it goes on. " Robert Frost

Sunday, September 16, 2012

Dengar, Ngena, Nyantel

Entah ini berlaku untuk semua orang atau hanya gue yang merasakan ini. Tapi buat gue sesuka-sukanya seseorang terhadap suatu band atau musisi tapi pasti ada saat lo ngerasa dia tidak menghasilkan suatu karya seperti yang selalu lo harapkan atau seperti yang sudah biasa lo dengar. Ribet yee ngejelasinnya? Contohnya gini deh, sesimple karena gue paling seneng sama Maroon 5 dan kebetulan ya belum lama-lama banget ini dia ngeluarin album baru kan, yes Overexposed. Dengan single lepasan pertama yaitu Payphone.

Buat sebagian besar orang, payphone langsung ngehits dan nyantel di telinga dan mungkin hati mereka, tapi buat gue sebagai penggemar Maroon 5, lagu ini kalah dibanding Won't Go Home Without You. Kenapa? karena waktu pertama kali bahkan sampe sekitar lima kali gue dengerin baru itu lagu mulai ngena dan akhirnya cukup nyenengin juga (sekarang sih lagi males-malesnya denger Payphone saking terlalu banyak serbuan dari radio masa kini buat ngulang muterin lagu ini terus). Sementara waktu dulu gue denger Won't Go Home Without You, nyes langsung mengambil tempat di hati. Langsung gampang keinget dan bawaannya pengen didengerin terus. 

Eits bukan berarti OverExposed gagal buat gue, tetep beberapa lagu langsung nyantel dan sekarang megang kendali playlist gue seperti Daylight, The Man Who Never Lied, Fortune Teller, Beautiful Goodbye dan Lucky Strike. Mungkin juga nih ya, karena waktu itu gue ngerasa oh ini kok gak kaya Maroon banget ya, padahal entah bagian apa yang nggak Maroon banget, sekarang pun gue bingung. Hahahaha. Cuma waktu itu, masih lengket di ingetan gue, segimana Nothing Last Forever semenangkan itu buat gue. Tiba-tiba diserbu yang model overexposed, ngerasa nggak terima. 

Pindah ke andalan gue yang lain, The Script, ini album barunya lebih anyar lagi, #3 ! Judul albumnya simple tapi langsung ngena, sudah gue browsing kemana-mana, liat-liat lirik, denger-denger terus, dan yang baru nyantel cuma Hall of Fame dan Six Degrees of Separation, sisanya terbuang mentah-mentah. Gila, gak nyampe ke hati, gak tau kenapa, belom familiar mungkin, atau lagi-lagi kecewa karena #3 ini tidak semengena Science and Faith.

Sebagai pendengar setia Maroon 5, album It Won't Soon Before Long itu yang paling ngena dan membuat jatuh cinta berkali-kali, tidak pernah membuat bosan dan begitu ingin terus didengarkan. Sementara buat The Script album Science and Faith itu masih the best. Dengan alasan yang sama kaya si Maroon 5. Mungkin buat pendengar setia kedua band ini, mereka punya pandangan masing-masing, tapi poin dari apa yang gue ceritain panjang lebar disini...

Kadang walaupun dia atau mereka musisi andalan kita, nggak semua karya yang mereka hasilkan langsung ngena dan seneng kita dengerin terus-terusan. Buat gue sendiri, jatuh cinta pada pendengaran pertama buat suatu lagu itu penting dan itu kedepannya bakal bisa buat ngeliat sejauh apa gue suka lagu itu dan akhirnya sampai diurutan berapa liriknya mempengaruhi tingkat emosional gue dan berakhir di posisi mana dia di playlist gue. Intinya tetap sama, apakah sebuah lagu yang didengar pertama kali bisa langsung menggoncang jiwa dan menempati posisi apakah dia? 


Papan atas, Papan tengah atau Papan Bawah siap Degradasi..


 Jadi kamu gimana?

No comments:

Post a Comment