" Three words I can sum up everything I've learned about life: it goes on. " Robert Frost

Tuesday, December 13, 2011

Malam minggu di ANTARA

Malam minggu yang lalu gue habiskan berempat bareng temen gue (Tita,Yosi dan Emir). Kita pergi dan menghabiskan malam di kantor berita ANTARA yang kebetulan waktu itu masih dalam rangkaian acara "Pembunuhan Politik Internasional".


Pas kita datang sore nya lagi ada diskusi tentang Pers dan HAM. Diskusi dilakukan oleh 1 orang moderator (Bob Priyambodo) dan dua pembicara sebagai narasumber yaitu Bpk. Atmakusumah Astraatmadja (Wartawan Senior yang pernah kerja di Indonesia Raya dan Kompas) dan Yosep Stanley Adi Prasetyo (Wakil Ketua Komnas HAM). Acara nya dimulai dari jam 15-00 sampai 18.00 tanggal 10 Desember 2011 di Neo Journalism Club nya ANTARA.


Dari diskusi yang waktu itu gue cuma pendengar pasif tanpa melakukan tanya jawab, hanya mendengarkan secara seksama doang, gue menilai kebebasan pers di Indonesia masih setengah-setengah, pasang surut, gak se wah yang digembar gemborkan oleh banyak pihak saat ini. Perjuangan untuk mencapai kebebasan pers itu sendiri gak mudah, banyak perjuangan dan hal yang dilalui barulah kita bisa sampai di titik ini sekarang. Kenapa gue bisa bilang pasang surut, Pak Atma selaku pembicara menyampaikan hasil survei kebebasan pers di dunia dan Indonesia terlihat sangat naik turun, pada awal hasil itu ada Indonesia berada di peringkat 57 begitu baik bagi kita saat itu. Lalu turun drastis hingga ke angka 111, lalu hingga kini Indonesia hanya mampu naik turun di peringkat 100-111 tanpa banyak perubahan berarti.


Tapi pak Atma sendiri adalah orang yang optimis bahwa pers dan jurnalis di Indonesia dapat dipercaya dan dipegang kata-katanya. Mereka telah melakukan hal dan berada pada track yang benar. Objektivitas dan transparansi nya dapat dipercaya. Mereka masih Serve the Public Trust. Bahwa tidak ada seorang ataupun suatu organisasi/perusahaan manapun yang mampu men-drive kejujuran dan kebenaran isi berita yang dimiliki jurnalis Indonesia. (suatu hal yang melegakan ketika banyak kesimpangsiuran mengenai komersialitas media massa yang terjadi saat ini, walaupun mungkin aja ini keoptimisan seorang Pak Atma, tapi paling tidak ini menenangkan)


Lalu acara pun berlanjut, yang maaf gue lupa banget namanya ini Papuan Insight atau Papuan Night, at least yang pasti acara ini mengenai Orang Papua,Oleh Papua dan Untuk Papua. Acaranya sendiri mulai pada pukul 18.30 masih ditempat yang sama. Suasana Neo Journalism Club menjadi lebih temaram dan homey (menurut gue). Rangkaian acaranya sendiri ada pemutaran film, diskusi, pertunjukan teater oleh mahasiswa/i Papua dan live music reggae.


Menyenangkan ada disana, ditengah-tengah orang yang masih peduli dengan keadaan Indonesia saat ini. Didalam film-film itu terlihat jelas bagaimana mereka kembali di jajah yang jelas itu merupakan tanah mereka, tempat mereka tinggal, hidup dan tumbuh. Mereka kehilangan apa yang menjadi haknya tanpa penjelasan , bukankah itu dijajah? Padahal soekarno pernah berkata "Sekarang kita merdeka, 6 bulan kita merdeka, kita merdeka selamanya" Tapi nyatanya apa yang terjadi sekarang di Papua adalah kenyataan pahit buat bangsa Indonesia.


Lalu menurut gue hal ini yang paling ngena, salah satu dialog yang ada pas teater "Apa salah kalau aku memiliki kulit yang lebih hitam?salah kalau aku berambut keriting?Apa salahku kalau aku lahir ditengah-tengah mereka dan menjadi mereka?" Miris. Padahal mestinya kita bangsa yang besar jangan sampai ada salah satu dari bagian bangsa ini yang merasa terkucil, merasa hina atau kurang dibanding yang lainnya. Kita satu, Kita Bangsa Indonesia, tidak ada satu yang lebih baik dari yang lain, kita sama.


Ketika pernyataan itu keluar, berarti itu yang mereka rasakan, ya kan? Apa yang menjadi kecemasan seseorang yang tertuang lewat kata adalah bukti nyata dari perasaan yang mereka miliki. Sedih. Seharusnya kita tidak pernah membedakan. Saling merangkul satu dengan yang lainnya, bukan berjalan sendiri dan saling mencela.


Masih banyak yang mengganjal dan ingin gue tulis, tapi nanti dalam tulisan yang lain. Intinya gue merasa sangat beruntung bisa ke ANTARA malam itu. Begitu banyak pelajaran yang bisa gue ambil. Mungkin mestinya lebih banyak anak muda zaman sekarang yang ikut kegiatan kaya gitu, karena kita kan calon pemimpin bangsa?


Enjoy your day :)

1 comment:

  1. wedeeeehhh tantenyaaaa manteepp bangeett niihh post-annya jadi senengg *yeaaahhh :D

    ReplyDelete